TERAPI BATUK PILEK

Pastinya ayah dan bunda merasa kawatir saat anak dilanda batuk dan pilek. Ditambah anak rewel, tidak mau makan sehingga BB pun berkurang.
Jika anak mengalami permasalahan batuk / pilek, ayah dan bunda bisa datang ke “Fisiocare purwokerto”.

“Terapi batuk pilek itu apa??” Terapi ini merupakan serangkaian terpi IR (infra merah), Uap/nebulizer (jika membutuhkan), dan pijat khusus untuk membantu dahak atau lendir tidak menumpuk di paru / jalan nafas.

IR bermanfaat untuk merilekskan otot pernafasan area dada dan punggung. Otot area ini sering kali tegang karena saat batuk / pilek anak akan bernafas lebh cept dibandingkan biasanya, sehingga perlu dilakukan rileksasi. Namun saat kondisi anak demam IR tidak boleh dilakukan y moms. karena akan berpengaruh terhadap sistem metabolisme tubh si kecil.

Uap/Nebulizer digunakan untuk mengancerkan dahak, melembabkan jalan nafas, mengurangi sesak nafas, dll.

Pijat batuk pilek merupakan treatment efektif untuk mengeluarkan dahak pada bayi yang belum bisa diinstruksikan batuk atau mengeluarkan dahak secara mandiri. bayi akan diposisikan sesuai arah jalannya lendir untk keluar dan dilakulan pijat khusus.

Hasil dari terapi ini tentunya tidak instan ya bunda.. biasanya memerlukan 3 – 5 kali / lebih kedatangan sampai dahak tidak lagi menggangu si kecil, tentunya frekuensi dan jumlah kedatangan terapi tergantung kondisi anak.

selamt mencoba.

Layanan BABY GYM

Hay moms… Baby Gym atau senam bayi di “Fisiocare purwokerto” merupakan salah satu treatment untuk menstimulasi tahapan motorik bayi mulai usia 0 bulan hingga anak mampu berjalan dengan sempurna. Tentunya setiap tahapan usia akan mendapatkan stimulasi dan latihan yang berbeda-beda moms.. disesuaikan dengan kemampuan dan usia bayi. Beberpa contoh program latihan baby gym di anak usia 0 – 3 bulan : latihan mengangkt kepala, penguatan leher, latihan koordinasi kedua tangan untk mengapai mainan, dll. Mash banyak lagi moms jenis latihan yang akan kami suguhkan untuk buah hati tercinta.

Beberapa persiapan yang harus moms lakukan sebelum treatment ini adalah

  1. Pastikan anak dalam kondisi fit tidak sedang demam, batuk / pilek akut, diare, dan berbagai kondisi yang membuat anak menjadi tidak nyaman saat latihan.
  2. Pastikan anak dalam kondisi tidak lapar dan tidak kekenyangan y moms.. +- 15 – 30 menit setelah makan.
  3. pastikan anak dalam mood yang baik moms.. karena kalo ada sedang badmood pasti tidak nyaman juga untk si kecil.
  4. gunakan pakaian kaos dan laging yang tidak ketak y moms..
  5. siapkan mainan kesukaan atau makanan ringan kesukaan sikecil untuk memberi semngt si kecil saat latihan.

selamat mencoba baby gym….

Awas, 3 Kesalahan Orang Tua ini Bisa Ganggu Tumbuh Kembang Anak

Sebagai orang tua, Anda tentu ingin memberikan yang terbaik bagi anak. Sayangnya, terdapat berbagai didikan dan aksi yang dianggap orang tua baik, namun ternyata berdampak buruk bagi anak.

Pada balita atau anak berusia 18 hingga 24 bulan, dokter sekaligus konsultan tumbuh kembang anak Bernie Endyarni Medise mengatakan bahwa orang tua sering melarang bayi mereka memasukkan jari atau mainan ke mulut.

Padahal, ini berguna sebagai fase perkembangan psikologi bayi. “Saat bayi memasukan tangan ke mulut, ini adalah bentuk pematangan fungsi oromotor yang kelak berguna untuk kemampuan makan, bicara dan lainnya,” katanya saat ditemui TEMPO.CO dalam acara Kursus Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran (KPPIK) di Jakarta pada Ahad, 15 September 2019.

Oromotor merupakan dasar keterampilan makan, mencakup semua kegiatan yang menggunakan sistem gerak otot dari oral cavity (rongga mulut), seperti rahang, gigi, lidah, langit-langit, bibir, dan pipi, termasuk koordinasi gerak di antara organ-organ rongga mulut ini.

Bernie juga menjelaskan tentang bagaimana pemilihan popok yang salah bisa mengganggu tumbuh kembang bayi. Khususnya karena menyebabkan iritasi, bayi pun menjadi rewel dan sulit tidur. Padahal saat tidur, hormon pertumbuhan pun akan bekerja. “Kalau jadwal tidurnya terganggu, tentunya akan berpengaruh pada pertumbuhan bayi,” katanya.

Orang tua juga memiliki kebiasaan untuk mengekang kegiatan anak di luar rumah. Padahal, lingkungan di luar rumah justru dapat memicu stimulasi-stimulasi yang berperan penting dalam tumbuh kembang bayi. “Bayi bisa mengembangkan fungsi motorik atau gerak kasar seperti duduk dan berlari,” katanya.

“Gerak halus seperti meraih benda dan berbicara juga bisa dialami melalui pendekatan dengan alam.”

Mengetahui Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 2 Tahun

Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 2 Tahun

Jika di usia sebelumnya si Kecil mungkin masih tampak terhuyung-huyung ketika berjalan, di usia ini keseimbangannya sudah semakin sempurna.Hal ini bisa terlihat dari kemampuan fisik lainnya yang juga makin banyak ia kuasai. Apa saja sih?

Mulai dari berlari, naik turun tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan berpegangan, melempar dan menangkap bola hingga berjalan sambil jinjit. Ia pun kini sudah bisa melompat ke depan dan ke belakang dengan dua kaki hingga menari mengikuti irama. 

Cara Mendorong Tumbuh Kembang Anak Usia 2 Tahun

Nah apa saja ya kemajuan serta stimulasi yang bisa Ibu terapkan pada si Kecil? Yuk cari tahu!

  • Berdiri dengan 1 kaki. Misalnya dengan meminta si Kecil berdiri menirukan burung bangau dengan kaki diangkat satu dan tangan lainnya direntangkan untuk menjaga keseimbangan. 
  • Melompat.  Misalnya minta ia melompat dengan kedua kaki bersamaan. Agar lebih menyenangkan, buat permainan dengan menggambar bidang seperti lingkaran, persegi, bintang atau angka-angka di halaman dan minta ia melompatinya satu persatu.
  • Melempar bola. Minta anak melempar dengan arah yang benar. Ibu juga bisa memvariasikannya dengan jarak lemparan, tinggi lemparan, arah lemparan serta pola lemparan, mulai dari digelindingkan di lantai hingga dilempar memantul. 
  • Gerakan dan lagu. Sediakan musik dengan berbagai irama serta beberapa aksesoris kostum yang bisa ia pilih untuk menari. Lewat permainan ini, Ibu bisa memberi si Kecil kesempatan untuk mengekspresikan tubuh dan gerakan kreatifnya lho. 

Yang terpenting, temukan aktivitas atau permainan lain yang si Kecil sukai. Pastikan juga ia selalu dalam pengawasan ya Bu. Karena di usia ini, rasa ingin tahunya cukup besar untuk mencoba hal-hal baru. Nah, saat weekend, yuk ajak si Kecil bermain di playground!

Kenali Tahapan Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak Sejak Dini

Masa balita seringkali disebut sebagai periode emas. Pada periode usia 0-5 tahun, terjadi peningkatan pesat pada pertumbuhan dan perkembangan balita. Cari tahu lebih jauh tentang bagaimana mengoptimalkan periode emas balita dari Tim Ahli Nutriclub.

Pertumbuhan dan Perkembangan Si Kecil

Pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, dapat diukur, dan terjadi secara fisik. Pertumbuhan si Kecil dapat dipantau melalui pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan ukuran lainnya sesuai usia dengan standarisasi alat ukur tertentu. Sedangkan perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, misalnya si Kecil dapat berjalan atau berbicara. Perkembangan dapat diamati dari cara ia bermain, belajar, berbicara, dan bersikap.

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi jenis kelamin, perbedaan ras, usia, genetik, dan kromosom. Sedangkan faktor eksternal meliputi keadaan lingkungan sosial, ekonomi, nutrisi, dan stimulasi psikologis.

Periode emas si Kecil berlangsung pada rentang usia 0-5 tahun. Usia ini merupakan fase awal tumbuh kembang si Kecil dan akan berpengaruh pada fase selanjutnya. Di masa ini, Ibu harus semakin cermat untuk mendapatkan hasil optimal dan mencegah terjadinya kelainan sedini mungkin.

Stimulasi Tumbuh Kembang Otak Si Kecil

Stimulasi jaringan otak sangat penting selama periode emas si Kecil. Semakin banyak stimulasi yang Ibu berikan kepada si Kecil, jaringan otak akan berkembang hingga mencapai 80% pada usia 3 tahun. Sebaliknya, jika si Kecil tidak pernah diberi stimulasi yang cukup, maka jaringan otaknya akan mengecil sehingga fungsi otak akan menurun. Hal inilah yang menyebabkan perkembangan si Kecil menjadi terhambat. Stimulasi yang kurang pada si Kecil dapat mempengaruhi perkembangan kecerdasan otak, penyimpangan tumbuh kembang, bahkan gangguan perkembangan yang menetap. Berikut tahapan stimulasi sesuai usia si Kecil :

  • Usia 0 – 4 Bulan
    Sering memeluk dan menimang dengan penuh kasih sayang. Gantung benda berwarna cerah yang bergerak dan bisa dilihat oleh si Kecil. Ajak si Kecil tersenyum, bicara, dan mendengarkan musik.
  • Usia 4-6 Bulan
    Sering tengkurapkan si Kecil. Gerakkan benda ke kiri dan kanan, di depan matanya. Perdengarkan berbagai bunyi-bunyian. Beri mainan benda yang besar dan berwarna.
  • Usia 6-12 Bulan
    Ajari si Kecil untuk duduk, ajak main ci-luk-ba, ajari memegang dan makan biskuit, ajari memegang benda kecil dengan 2 jari, aari berdiri dan berjalan dengan berpegangan, ajak bicara sesering mungkin, latih mengucapkan ma.. ma.. pa.. pa, beri mainan yang aman dipukul-pukul.
  • Usia 1 – 2 Tahun
    Ajari berjalan di undakan/tangga, ajak membersihkan meja dan menyapu, ajak membereskan mainan, ajari mencoret-coret di kertas, ajari menyebut bagian tubuhnya, bacakan cerita anak, ajak bernyanyi, ajak bermain
  • Usia 2 – 3 Tahun
    Ajari berpakaian sendiri, ajak melihat buku bergambar, bacakan cerita anak, ajari makan di piringnya sendiri, ajari cuci tangan, ajari buang air besar dan kecil di tempatnya
  • Usia 3 – 5 Tahun
    Minta si Kecil menceritakan apa yang ia lakukan, dengarkan ia ketika bicara, jika ia gagap, ajari bicara pelan-pelan, awasi si Kecil ketika mencoba hal-hal baru.

Pembagian Area Perkembangan Si Kecil

Perkembangan si Kecil dibagi menjadi beberapa area yaitu: motorik kasar (berjalan, berlari), motorik halus (menggambar), sensorik (melihat, mendengar, dll.), bahasa (mengucapkan kata lalu kalimat), dan sosial (bermain bersama, bermain bergantian). Pertumbuhan dan perkembangan berbeda-beda timbulnya, namun tetap ada batasan waktu yang cukup luas dimana masih dapat dikategorikan normal.

Untuk mendukung pertumbuhan si Kecil diperlukan kecukupan gizi yang baik. Selain membantu pertumbuhan, dengan nutrisi dan kebiasaan makan yang baik, penyakit seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan obesitas dapat dicegah. Kurang nutrisi akan menyebabkan gangguan perkembangan intelektual si Kecil.

Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi Si Kecil

Selain itu, pertumbuhan gigi juga akan terlihat pada periode emas si Kecil. Pertumbuhan gigi berbeda-beda tergantung keturunan, namun penyakit tertentu sepertirickets,hypotiroidism,hypopituitary, ataudown syndromedapat memperlambat tumbuhnya gigi.

Secara umum, si Kecil akan mempunyai 6 gigi di usia 12 bulan dan total 20 gigi susu pada usia 2,5 tahun. Gigi pertama si Kecil bisa tumbuh pertama kalinya pada usia empat bulan. Namun kebanyakan kasus gigi mulai tumbuh sekitar usia 6 – 7 bulan. Gigi susu yang pertama kali muncul ada di bagian seri depan di atas dan bawah. Gigi susu terakhir tumbuh ketika si Kecil berusia 2-3 tahun. Pada usia ini, biasanya jumlah giginya sudah lengkap, yaitu 20 buah.

Pertumbuhan gigi ditandai dengan pembengkakan gusi bawah. Kemungkinan besar si Kecil akan merasa sakit karena pembengkakan ini bahkan mengalami demam. Si Kecil akan menjadi lebih rewel, sering menangis dan mengigit-gigit sesuatu.  Di periode ini si Kecil juga akan mengeluarkan lebih banyak air liur dibandingkan sebelumnya. Untuk itu, pakaikan alas dada yang terbuat dari handuk, agar Ibu bisa selalu mengeringkan dagu dan pipi si Kecil yang terkena liur, ini mencegah terjadi iritasi pada kulit si Kecil.

Bila gigi si Kecil belum tumbuh pada waktunya, Ibu tidak perlu khawatir.  Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk merangsang pertumbuhan gigi, diantaranya :

  • Memberi mainan yang berguna untuk menstimulus pertumbuhan gigi sering disebut dengan teether. Pilihlah teether yang terbuat dari bahan yang aman. Pada umumnya semuanya terbuat dari karet.
  • Kandungan kalsium pada susu juga sangat membantu pertumbuhan gigi si Kecil, oleh karena itu walaupun si Kecil sudah lebih dari 6 bulan usahakan tetap memberi ASI yang cukup.
  • Beri makanan pembantu ASI yang mengandung kalsium seperti ikan laut dan beberapa jenis sayuran

Gigi susu ini akan kemudian digantikan oleh gigi permanen pada usia 5 – 13 tahun. Jangan khawatir jika gigi si Kecil tanggal akibat benturan ketika bermain karena gigi akan digantikan oleh gigi permanen. Contohnya geraham pertama pada usia 5-7 tahun, disusul oleh gigi lainnya seperti gigi seri di usia 6-8 tahun.

Parameter Tumbuh Kembang Si Kecil

Bila tumbuh kembang kurang menurut alat ukur standar. Si Kecil yang berusia 1 tahun seharusnya dapat berjalan 1 atau 2 langkah tanpa bantuan, berbicara beberapa kata, dan bertepuk tangan. Si Kecil dapat berlari, membalik kertas, berbicara sekitar 10 kata, menggambar garis lurus di usia 2-2,5 tahun. Di usia 3 tahun, Si Kecil sudah dapat memakai pakaian sendiri kecuali memasang kancing, menghitung sampai 10. Di usia 4 tahun Si Kecil  dapat berdiri dan melompat dengan 1 kaki, memakai pakaian dengan baik, melempar bola dengan 1 tangan. Pada usia 5 tahun si Kecil sudah dapat menangkap bola, mengenali 4 warna, dan ketika usia 6 tahun si Kecil sudah dapat berjalan di satu garis lurus, dan menulis. Masih banyak ukuran lainnya dalamdevelopmental milestones.

Ketika si Kecil tidak mampu untuk melakukan hal yang seharusnya dapat dilakukan oleh teman seusianya menurutmilestones, maka si Kecil mungkin mengalami  keterlambatan perkembangan. Jika keterlambatan perkembangan terjadi pada beberapa area, maka si Kecil bisa dikatakan mengalamiglobal development delay. Pada banyak kasus, gangguan perkembangan si Kecil membutuhkan bantuan agar dapat mencapai potensi maksimal mereka.

Peran keluarga, personil sekolah, dan petugas kesehatan sangat dibutuhkan dalam  mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan si Kecil.Apabila si Kecil tampak lebih maju atau lambat dibanding teman sepantarannya, Ibu sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.Si Kecil wajib dibawa ke posyandu atau ke fasilitas kesehatan lainnya setiap bulan untuk diukur dan dipantau perkembangannya. Sehingga kelainan maupun keterlambatan yang mungkin terjadi dapat terdeteksi sedini mungkin.

Peran Ibu pada Tumbuh Kembang Anak

Para dokter, khususnya dokter anak memberikan perhatian khusus pada tumbuh kembang anak sejak masa konsepsi (prenatal) hingga remaja. Hal ini dikarenakan tumbuh kembang anak terdiri dari beberapa tahap (janin, bayi baru lahir, bayi, balita, usia sekolah, remaja awal, tengah dan akhir) yang masing-masing mempunyai cara pendekatan yang berbeda.

Dua hal yang menjadi ukuran dalam tumbuh kembang anak yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik anak seperti tinggi (panjang) badan, berat badan, lingkar kepala. Berat badan dan tinggi badan dapat digunakan sebagai data untuk menilai pertumbuhan anak dan status gizi. Pertambahan lingkar kepala juga perlu dipantau, karena berkaitan dengan perkembangan anak. Perkembangan merupakan bertambahnya kemampuan fungsi individu dalam hal kemampuan gerak kasar dan halus, pendengaran, penglihatan, bicara, komunikasi, emosi-sosial, kemandirian, inteligen, serta perkembangan moral.

Hal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak antara lain faktor gen, asupan nutrisi, kasih sayang, dan stimulasi sejak dini. Faktor lingkungan sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan dasar tumbuh kembang anak seperti “asuh” (kebutuhan untuk hidup sehat seperti nutrisi, imunisasi, higiene, pengobatan, pakaian, tempat tinggal, sanitasi lingkungan), “asih” (kebutuhan emosional seperti kasih sayang, penghargaan) dan “asah” (kebutuhan stimulasi seperti komunikasi, stimulasi bicara, gerak, sosial, moral, inteligensi). Faktor yang tak kalah penting adalah Ibu. Seorang ibu merupakan lingkungan pertama dan paling erat sejak janin di dalam kandungan (bahkan sampai remaja). Ayah, kakak, adik, nenek-kakek, pengasuh, sosial ekonomi (sarana di dalam rumah, sanitasi, sarana bermain, nilai-nilai dan aturan lainnya) merupakan faktor penting berikutnya yang mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Peran ibu dalam tumbuh kembang anak sangat luar biasa karena asupan nutrisi dan stimulasi pada anak sudah dimulai sejak janin. Bahkan janin sudah mampu merasakan rasa makanan yang ibu makan dan mendengarkan suara ibu. Kasih sayang seorang ibu menjadi stimulasi yang terus menerus dirasakan, ditiru dan diterapkan anak, sehingga untuk menjadi seorang ibu yang baik, haruslah cerdas, hebat dan kuat.