FISIO CARE Menyelenggarakan Bincang Online “Kenali & Pahami Masa Pubertas pada Anak Berkebutuhan Khusus”

Assalamualaikum wr. wb, salam sejahtera.

FISIO CARE “Optimalisasi & Rehabilitasi Tumbuh Kembang Anak”

Menyelenggarakan Bincang Online Kenali & Pahami Masa Pubertas pada Anak Berkebutuhan Khusus.

yang akan diselenggarakan pada :

πŸ“Œ Hari, tanggal : Sabtu, 21 November 2020
⏰ Waktu. : 09.00 – Selesai WIB
πŸ–₯ Aplikasi : Zoom meeting

βœ… PEMBICARA :
Melati Ismi Hapsari, S.Psi., M.Psi.
βœ”οΈ(Dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto)
βœ”οΈ(Psikolog)

βœ… MODERATOR :
Siti Hafsoh, A.Md. FT.
(Fisioterapis – Fisio Care)

LINK PENDAFTARAN
πŸ‘‰ bit.ly/webinar-fc1
πŸ‘‰ bit.ly/webinar-fc2
πŸ”– (pilih salah satu link tersebut)

Notice
πŸ”΄ Gratis
πŸ”΄ Kuota terbatas
πŸ”΄ Mendapatkan e-Sertifikat
πŸ”΄ Live Zoom Meeting & YouTube

More Informasi :
0812-8064-8394 (WA Only)

Terimakasih πŸ™
Wsssalamualaikum wr. wb

Fisio Care, selenggarakan Bincang Online “Latihan Visualisasi pada Anak Berkebutuhan Khusus”

FISIO CARE “Optimalisasi & Rehabilitasi Tumbuh Kembang Anak”

Menyelenggarakan Bincang Online Latihan Visualisasi pada Anak Berkebutuhan Khusus.

yang akan disenggarakan pada :

πŸ“Œ Hari, tanggal : Sabtu, 10 Oktober 2020
⏰ Waktu. : 10.00 – Selesai WIB
πŸ–₯ Aplikasi : Zoom meeting

Pemateri
Khabib Abdullah, SST.FT., M.Kes.
βœ”οΈ(Kaprodi. S1 Fisioterapi Univ. Muhammadiyah Surabaya)
βœ”οΈ(Founder aktiFisio Surabaya)
βœ”οΈ(Ketua Himpunan Fisioterapi Anak Surabaya)

Moderator
Siti Hafsoh, A.Md. FT.
(Fisioterapis – Fisio Care)

Link Pendaftaran
πŸ‘‰ bit.ly/webinar-fisiocare1
πŸ‘‰ bit.ly/webinar-fisiocare (Full)

Notice
πŸ”΄ Gratis
πŸ”΄ Kuota terbatas
πŸ”΄ Mendapatkan e-Sertifikat
πŸ”΄ Live Zoom Meeting & YouTube

More Informasi :
0812-8064-8394 (WA Only)

FASE MERANGKAK PADA BAYI

Menyaksikan pertumbuhan dan perkembangan sang buah hati memang menjadi hal yang membahagiakan. Orangtua akan menemani anak-anak dari mula mereka dilahirkan, menggendong dan menyusuinya, mengajaknya bicara dan bercanda, hingga ia mulai bisa duduk dan merangkak dan kemudian berjalan. Nah, tahukah kamu bahwa fase merangkak ini adalah fase perkembangan bayi yang penting. 

Beberapa bayi mungkin melewatkan fase merangkak, dan langsung bisa berjalan. Melansir Cogni Kids, bayi baru belajar dari usia enam bulan, atau kebanyakan pada usia 80-10 bulan. Namun hal ini bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti permukaan lantai rumah yang licin dan dingin, atau orangtua yang terlalu protektif. Padahal orangtua harus membiarkan bayi bisa merangkak, karena ada banyak manfaat yang bisa didapatkan.

Saat bayi mulai merangkak, mereka mengalami perkembangan, seperti:

  • Keterampilan Motorik Kasar. Merangkak adalah gerakan yang melibatkan lengan, kaki, atau seluruh tubuh bayi. Keterampilan-keterampilan ini penting karena mereka melatih fisik untuk dapat berjalan, berlari, dan melompat.
  • Keterampilan Motorik Halus. Merangkak juga melibatkan penguatan otot-otot kecil di tubuh seperti tangan dan jari. Otot-otot ini juga kelak berguna untuk memahami hal-hal lain, menggerakkan mulut atau mengunyah, dan bahkan memakai pakaian.
  • Keseimbangan. Saat mulai merangkak, bayi mencapai keseimbangan tubuhnya. Ini adalah persyaratan fisik yang penting bagi bayi untuk mengumpulkan rasa percaya diri dan kemampuan untuk melangkah ke fase berikutnya yaitu berjalan.
  • Koordinasi Tangan, Kaki, dan Mata. Mata berguna untuk mengarahkan perhatian dan tangan untuk melaksanakan tugas. Koordinasi keduanya penting untuk bayi kelak saat belajar menulis dan menendang bola.

Cara Membantu Bayi Belajar Merangkak

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua dalam membantu bayinya belajar merangkak, yaitu:

  • Luangkan waktu untuk tummy time atau tengkurap
    Hal ini sangat penting karena posisi tengkurap dapat menguatkan seluruh otot pada tubuh bayi, terutama leher, bahu, dan kepala yang nantinya dapat membantu ia belajar merangkak.
  • Ajari bayi meraih objek atau benda yang ditempatkan di sekitarnya.
    Bisa dimulai dengan meletakkan mainan atau benda yang ia suka di tempat yang tidak jauh dari jankauannya, kemudian pancing ia untuk meraih benda tersebut. Hal ini dapat membantu perkembangan motoriknya. Namun, pastikan tidak ada benda berbahaya di sekitarnya
  • Singkirkan semua barang yang dapat berbahaya untuk bayi
    Pastikan tidak ada barang yang berpotensi membahayakan atau membuat bayi cedera, sewaktu belajar merangkak. Misalnya furnitur dan barang berbahan kaca, keras, atau berat.
  • Hindari baby walker
    Baby walker merupakan alat yang dirancang untuk memudahkan bayi berjalan. Namun, penggunaan alat ini juga berisiko besar menyebabkan bayi cedera, terutama jika tidak diawasi penuh oleh orang tua.

Merangkak merupakan salah satu proses tumbuh kembang bayi yang perlu diperhatikan orang tua. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter atau terapis, jika bayi tampak mengalami keterlambatan atau kesulitan merangkak.

KAPAN BAYI HARUS BISA DUDUK… ?

Duduk merupakan salah satu aspek perkembangan pada anak. Perkembangan adalah aspek kualitatif anak, sedangkan pertumbuhan adalah aspek kuantitatif (misalnya, berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dll).

Nah, perkembangan bukan sekadar tengkurap, duduk, atau berdiri dan berjalan, yakni perkembangan motorik kasar. Perkembangan mencakup pula motorik halus, kognitif, dan sosial – emosi. Jadi, bagaimana anak bermain, β€˜belajar’, bicara, dan bergerak, merupakan petunjuk penting perihal perkembangannya.

Umur Berapa Bayi Mulai Belajar Duduk?

Umumnya bayi akan belajar untuk duduk sendiri pada usia 4 hingga 7 bulan. Di usia ini pula bayi mulai menguasai kemampuan untuk berguling dan mengangkat kepalanya. Secara perlahan ia akan belajar untuk mengangkat pantat dan tubuhnya untuk kemudian bisa duduk. Pada awalnya ia akan terguling karena keseimbangannya belum sempurna.

Diperlukan tulang leher dan tulang punggung yang kuat agar ia bisa menopang tubuhnya tanpa terjatuh. Hal ini bisa didapat jika ia terus berlatih dengan bantuan dari Ibu. Biasanya di usia 8 bulan bayi sudah bisa duduk tanpa ditopang dengan stabil selama beberapa menit. Meski sudah bisa mahir sekalipun, tapi bayi masih bisa terjatuh saat duduk. Kemungkinan karena ia sudah lelah dan tidak ingin duduk tegak lagi.

Penyebab Keterlambatan Duduk

Ibu harus paham bahwasanya setiap anak memiliki tahap perkembangan kemampuan yang berbeda-beda. Memang sebagian besar bayi di usia 8 bulan sudah bisa duduk, tapi menurut IDAI kemampuan duduk bayi masih terbilang normal hingga ia berusia 9 sampai 12 bulan.

Ada beberapa kemungkinan bayi 8 bulan belum bisa duduk, seperti bayi kurang mendapatkan latihan, sehingga ia belum mencapai perkembangan yang seharusnya ia capai di usia tersebut. Kemungkinan lainnya adalah bayi memiliki berat badan yang berlebih. Bayi yang bertubuh besar akan kesulitan untuk menjaga keseimbangan saat belajar duduk dan cenderung akan berguling kembali.

Cara Melatih Bayi Duduk

Jika Ibu mendapat bayi 8 belum bisa duduk, Ibu bisa melatihnya dengan beberapa langkah berikut:

  • Sering berikan tummy time. Posisi tengkurap atau tummy time akan membuat bayi berlatih untuk mengangkat kepala dan dada, sehingga dapat mengembangkan kontrol kepala dan memperkuat otot leher bayi. Keduanya diperlukan untuk dapat menguasai kemampuan duduk. Seringlah membaringkan bayi dalam posisi tengkurap sejak usianya 2 bulan agar ia terbiasa. Dalam posisi ini, pancinglah ia agar membalikkan badannya menjadi telentang. Bisa dengan menggunakan mainan yang berbunyi atau cermin untuk mengecek apakah indera penglihatan dan pendengarannya berfungsi baik atau tidak.
  • Pancing dengan mainan. Jika bayi Ibu sudah menunjukkan tanda siap duduk, Ibu bisa memancingnya dengan mainan atau benda lainnya yang diletakkan agak jauh dari jangkauan tangan bayi. Tertarik dengan benda-benda tersebut, maka ia akan belajar untuk menyeimbangkan tubuh menggunakan kedua lengannya.

Kemampuan duduk merupakan kunci agar bayi dapat melanjutkan ke tahap-tahap tumbuh kembang selanjutnya. Untuk itu sangatlah penting untuk selalu memperhatikan setiap proses belajar bayi agar jika terjadi keterlambatan dapat segera ditangani. Semoga informasi mengenai bayi 8 bulan belum bisa duduk ini dapat membantu menjawab pertanyaan Ibu ya, Bu. Selamat melatih buah hati agar ia bisa segera duduk sendiri!

Pentingnya Fase Merangkak pada Anak

Merangkak merupakan proses awal di mana bayi mulai menyelaraskan keseimbangan antara tubuh dengan kedua tangan dan kakinya

Kenapa merangkak penting untuk bayi?

Merangkak menjadi salah satu perkembangan yang penting sehingga tidak bagus bila bayi melewatkan tumbuh kembang ini. Tapi kita masih sering mendengar bayi tidak melewati fase merangkak dan langsung berjalan.   Kapan bayi mulai merangkak?

Umumnya bayi mulai merangkak pada usia sekitar 7 sampai 10 bulan. Pada tahap awal, bayi belajar bagaimana cara menggerakkan kedua tangan dan kakinya untuk maju secara beriringan.  Namun tentu saja hal ini masih susah dan membingungkan buat si kecil. Maka dari itu kebanyakan dari mereka memilih untuk merayap dengan perutnya atau berguling-guling untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Tentu saja Bunda tak perlu mengkhawatirkan proses awal merangkak semacam ini. Yang terpenting adalah ia mulai cekatan dan terbiasa menggerak-gerakkan seluruh badannya.   Tahapan tumbuh kemba Menurut Porretto pada tahun 2013,

terdapat 5 tipe merangkak, yaitu the belly crawl (merangkak dengan menggunakan lengan, perut dan tungkai yang menempel di lantai) , the bear crawl (merangkak dengan menggunakan kedua tangan dan kaki, lutut dan perut tidak menempel di lantai), the crab crawl (merangkak dengan menggunakan kedua tangan, perut dan paha yang menempel di lantai tetapi kedua lutut dan kaki tidak menempel di lantai), the leapfrog crawl (merangkak dengan lengan dan tungkai memberntuk jembatan) dan the classic crawl adalah posisi merangkak dimana berat badan tubuh bertumpuan pada kedua tangan dan kedua lutut sehingga perut tidak menempel pada lantai

Merangkak melibatkan seluruh tubuh bayi. Ketika bayi merangkak, ia harus menggunakan tangan dan kaki untuk mengangkat tubuhnya menjauh dari lantai. Ketika bayi melawan gravitasi untuk bergerak, ia memperkuat otot bahu, lengan, kaki, dan tangan. Memberi beban pada tangan ketika merangkak berarti bayi mengembangkan kekuatan tangan, dan ini mempengaruhi perkembangan motorik halus. Tindakan merangkak juga berperan penting dalam membentuk kurva tulang belakang, yang penting untuk fungsi spinal ketika ia bertambah besar.Merangkak mempengaruhi perkembangan kemampuan visual

Ketika merangkak dari satu tempat ke tempat lain, bayi sering menggunakan penglihatan jarak jauh untuk melihat dan mengatur penglihatannya. Ia lalu melihat tangannya, yang membuatnya perlu menyesuaikan fokus mata. Penyesuaian ini bagus untuk melatih otot mata dan meningkatkan penglihatan binokular, yang menjadi kemampuan untuk menggunakan mata secara bersamaan. Penglihatan binokular penting untuk kemampuan membaca dan menulis nantinya.