ANAK DAN TUMBUH KEMBANG YANG MENAKJUBKAN

Shared of Information

Menjadi orang tua merupakan pekerjaan seumur hidup yang menyenangkan, terlebih lagi apabila sang buah hati tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa kurang suatu apapun. Tetapi, terkadang tidak jarang juga diliputi oleh perasaan was-was dan khawatir apabila buah hati tidak kunjung tengkurap, duduk, berjalan padahal teman seusia anak sudah mampu melakukannya. Oleh sebab itu orang tua kini mulai menyadari dan memperkaya informasi belajar tentang tumbuh kembang pada anak.

Perkembangan pada anak dimulai sejak ia lahir. Awalnya hanya mampu gerakan kecil seperti menggerakan tangan, kaki dan kepala hingga tumbuh dan berkembang dengan menakjubkan dengan berjalannya waktu. Gerakan reflek merupakan gerak awal yang sudah ada pada anak sebelum maupun sesudah di lahirkan. Gerak reflek adalah sebuah gerakan yang terjadi tanpa disadari, meliputi reflek hisap, reflek genggam, reflek leher, rooting reflek dan lain-lain. Setelah gerakan reflek berkurang maka akan berkembang menjadi gerakan sederhana yang disebut dengan motorik kasar dan motorik halus.

Motorik kasar adalah bagian dari aktivitas motor yag melibatkan keterampilan otot-otot besar atau kasar. Kemampuan menggunakan otot-otot besar bagi anak merupakan kemampuan gerak dasar. Menurut H. Yudha M tahun 2005, kemampuan gerak dasar dibagi menjadi empat kategori yaitu:

  1. Lokomotor

Kemampuan lokomotor adalah kemampuan yang digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain, contoh gerakan antara lain adalah lompat, loncat, berjalan, berlari, skiping.

  • Nonlokomotor

Kemampuan nonlokomotor adalah gerak berpijak tetap atau dilakukan di tempat tanpa ada ruang gerak yang memadai, gerak nonlokomotor seperti menekuk, meregang, meliuk, bergoyang, mengeper, mengulur dan lain-lain.

  • Manipulatif

Kemampuan manipulatif adalah kemampuan gerak menggunakan alat sebagai obyek kemampuan gerak ini dikembangkan ketika anak sedang menguasai beberapa obyek. Contoh gerak manipulatif antara lain menendang, melempar, menangkap, memukul dll, dalam kemampuan gerak manipulatif lebih banyak melibatkan tangan dan kaki, akan tetapi bagian lain dari tubuh juga dpat digunakan, dan gerakan manipulatif terjadi pada tahun pertama usia anak.

  • Koordinasi

Motorik halus merupakan aktivitas keterampilan yang melibatkan gerakan otot-otot kecil, seperti menggambar,menulis, meronce manik-manik, menyulam, makan dan lain-lain. Kemampuan motorik halus berkembang setelah kemampuan motorik kasar si kecil berkembang secara optimal. Proses perkembangan motorik anak harus melalui tahap-tahap yang sesuai dengan umur. Tahap-tahap motorik merupakan dasar kemampuan motorik selanjutnya yang lebih kompeks. Jika keterampilan motorik dasar matang , maka motorik lain yang lebih rumit akan lebih mudah dilakukan oleh anak. Dampak apabila tahapan motorik dasar tidak terlalui, anak tidak mempunyai konsepsi motorik yang dasar, sehingga tidak bisa menyadari gerak yang seharusnya. Maka dari itu, sangat penting untuk deteksi dini tumbuh kembang pada anak.

Tumbuh kembang pada anak dapat dideteksi salah satunya menggunakan pemeriksaan DDST (Denver Developmental Screening Test). Pemeriksaan DDST ini dapat dilakukan oleh anak mulai usia 2 bulan sampai 6 tahun. Ayah dan bunda dapat melakukan pemeriksaan ini ke bidan, perawat, atau fisioterapis. Pemeriksaan yang terdapat dalam DDST meliputi Personal Sosial, Motorik Halus, Bahasa, dan Motorik Kasar.

Keuntungan dari deteksi dini tumbuh kembang pada anak yaitu apabila menemukan keterlambatan tumbuh kembang maka bunda dapat segera melakukan penanganan pada anak agar tumbuh kembang anak menjadi optimal. Fisioterapi menjadi salah satu solusi untuk mengoptimalkan tumbuh kembang melalui program-programnya. Maka, bunda tidak usah ragu untuk deteksi dini anak dan mengoptimalkan tumbuh kembangnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *