Bahaya W-sitting

Shared of Information

Pernahkah Bunda mengamati posisi duduk Si Kecil? Apakah posisi duduk anak bersimpuh dengan kaki yang menekuk ke bagian luar tubuh? Jika iya, Bunda perlu memperhatikan beberapa hal berikut!!

Duduk dengan posisi W-sitting sangat berbahaya karena dapat berdampak buruk pada area kaki seperti pergelangan kaki & lutut, dan dapat memengaruhi postur tubuh di kemudian hari. Karena dalam posisi duduk seperti ini, kaki tertekuk mengarah keluar dan memutar otot mulai dari pergelangan kaki, lutut, hingga pinggul, yang juga dapat menyebabkan displasia atau dislokasi panggul.

Selain itu, duduk dengan posisi seperti ini dapat menyebabkan cedera otot dan menimbulkan rasa sakit.

Apabila W-sitting diabaikan, dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan & kontrol tubuh, masalah ortopedi (tulang dan persendian) yang serius, serta terganggunya keterampilan motorik anak.

Menurut jurnal Effect of W-sitting on Standing Posture of Preschool Age Children, posisi duduk ‘W’ yang dilakukan setiap hari dapat meningkatkan risiko penyakit ortopedi, kerusakan ligamen anterior, atau nyeri punggung dalam proses pertumbuhan.
Anak duduk dengan posisi huruf ‘W’ terjadi secara tidak sadar. Anak melakukannya karena nyaman dan mudah untuk menyeimbangkan badan mereka. Alasan lain mengapa Si Kecil menyukai posisi ‘W’ karena posisi duduk ini lebih stabil. Mereka dapat memutar tubuh, meraih dan mengambil barang-barang dengan lebih mudah.

Berikut terdapat beberapa cara untuk mengatasi kebiasaan duduk dengan posisi W-sitting pada si kecil, antara lain:
• Bunda dapat menangkap kaki anak sebelum mengambil posisi W-sitting bahkan saat anak belajar untuk duduk.
• Anak harus ditempatkan dan diajarkan untuk mengambil posisi duduk yang lain seperti duduk bersila, duduk menyamping, duduk dengan kaki diluruskan, atau duduk di bangku kecil.
• Bantu anak untuk pindah ke posisi duduk yang lain, atau katakan, “Ayo, posisi kakinya diperbaiki ya, nak.”
• Konsisten dengan posisi duduk lain.
• Terapkan posisi duduk selain W-sitting pada keluarga.
• Jika anak tidak bisa duduk selain posisi ‘W’ hingga ia berusia lebih dari 6 tahun maka sebaiknya Bunda konsultasikan masalah ini pada terapis untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik.

Ingat Bund, kebiasaan memang tidak mudah diubah tapi bukan berarti tidak bisa sama sekali. Kesabaran dan konsistensi adalah dua hal penting yang diperlukan orang tua untuk mengajarkan anak duduk dengan stabil, begitu pula dengan stimulasi motorik lainnya. Ketika anak sudah dapat duduk dengan posisi yang tepat, maka akan lebih mudah untuk anak belajar berdiri, berjalan, hingga berlari.

Selamat mencoba, Bunda!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *