Fisio Care Adakan Penyuluhan di Posyandu Desa Arcawinangun Purwokerto

Kembali pada ekseruan diluar kerja kami di klinik. Kali ini kami datang ke salah satu Posyandu di desa Arcawinangun Purwokerto. Kali ini, isu corona sudh mulai merebak namun kegiatan posyandu masih terlaksana seperti biasa. Kegiatan ini terlaksana pada hari sabtu, tgl 14 marer 2020. Posyandu memiliki tangangan tersendiri untuk kami karena kami harus membuat para ibu-ibu untuk bersedia meluangkan waktu sejenak mendengarkan penyuluhan yang akan kami sampaikan. Alhmdulillah kali ini ibu-ibu bisa diajak untk berdiskusi perihal tumbuh kembang anak dengan baik. Ada bebera anak yang kami lakukan screening tapi karena setiap anak memerlukan durasi yang cukup lama untk melakukam sesi ini. Tidak semua balita di posyandu ini melakukan sesi screening. Semoga lain kali bisa bertemu kembali dikesempatan yang lebh luang ya bunda.

Fisio Care Event : Adakan Penyuluhan dan Screening Tumbuh Kembang Anak (GRATIS) di TK Muslimat NU Diponegoro

Breaking news tentang kegiatan Fisiocare adalah agenda screening di TK Muslimat NU Diponegoro, Ledug. Kegiatan ini terlaksana pada tgl 13 Marer 2020. Kami melakukan screening (motorik, bahasa, sensori) pada 20 anak di TK tsb. Kegiatan kali ini berbeda dengan kegiatan sebelum-sebelumnya karena biasanya kami melakukan screening dibantu oleh guru ataupun orang tua untuk menggali informasi lebih dalam terkait kemampuan anak sesuai form yang sudah kami desain untk screening. Kali ini kami harus berhadapan dengan 20 anak tanpa guru dan orang tua, kebayang kan bunda… bagaimana serunya handling anak-anak dan screening diwaktu yang bersamaan. Kegiatan yang awalnya kami anggap akan membuat tenaga dan pikiran kami sangat terkuras ternyata memunculkan keseruan tersendiri bersama anak – anak membuat kami sampai berat untuk berpisah. Bersama sejenak namun berArti itulah yang kami rasakan dalam 3 jam bersama mereka. salam sehat anak-anak tercinta.

Metode Blocking : Layanan Tumbuh Kembang Anak di Fisio Care

Blocking merupakan salah satu metode limitasi rangsangan audiovisual. Dimana mata dan telinga anak ditutup sembari terapis juga akan memblok area badan untk limitasi gerakan pemberontakan anak saat rangsangan audio visual qta hambat.

APA MANFAATNYA??? Seblm ke manfaat qt bahas dlu yux bund terkait Sensori Integrasi

sensori integrasi merupakan proses otak dalam menginterpretasikan impuls/rangsNgan yang diterima reseptor sensory (mata, hidung, kulit, pengecapan, pendengaran, propioceptif, vestibular). Impuls/ rangsangan yang diterima reseptor (mata, hidung, dll) akan masuk kedalam otak sehingga diharapkan otak akan merespon rangsangan dengan tindakan/gerakan yang sesuai.

Sekrang qta bahas gangguan sensori integrasi Yaitu adanya gangguan saat proses otak mengolah dan menginterpretasikan rangsangan yang diterima reseptor.

otak mungkin mampu merespon rangsangan yang diterima reseptor namun jangka waktu munculnya respon sangat lama, bahkan otak ada juga yang salah menginterpretasikan rangsangan sehingga respon yang keluar dari otak tidk sesuai dengan yang diharapkan.

Contoh:
Saat anak dipanggil tidak langsung menengok.. perlu dipanggil berulang2 kali baru anak akan menoleh..
📌Ini artinya otak merespon rangsangan yang masuk dlm waktu yang lama…. Ada juga saat anak dipanggil namanya.. bukannya menengok malah pukul2 kepala atau lari.
📌ini tandanya otak salah dalam menginterpretasikan rangsangan yang masuk sehingga respon yang keluar tidk sesuai dengan yang seharusnya. (Qta bicra anak dengan gangguan ya bunda. . Bukan anak yang mungkin sedng asik bermain dan tidk merespon karena si anak asik ngobrol dengan teman)

Sekrg qta bahas BLOCKING

Area sensori yang sudh qta sebutkan diatas (mata, hidung, kulit, pengecapan, pendengarN, propioceptif, vestibular) yang paling sering terdistraksi / gampang terpancing stimulus adalah mata dan pendengaran. Oleh sebab itu teknik ini dipakai untk memblokade rangsangan audio dan visual. Sedangkan badan qta limitasikan juga gerakannya supya anak lebh cept tenang… saat anak tidk nyaman karena area tsb qta blok badan secara otomatis akan meronta apalagi untk anak hiperaktif pasti energi yang dikeluaran sangat ekstra.. saat qta mampu menguras energi si anak.. anak akan lebh cept tenang.

NAMUN…. meronta2 ini tidak akan terus menerus berulang koq bunda… Bunda tau kenapa.???? Karena… otak anak dengan gangguan fokus, hiperaktif, dll mengalami keruwetan saat proses mengolah rangasangan yang masuk.

Bayangkan saja.. merespon 1 rangsangan saja.. otak anak memerlukam waktu yang lama untk meresponmya.. apalgi saat mata dan telinga dan berbagai sensory lain aktif.. otomatis rangsangan yang masuk juga beragam.. dan otak kewalahan dlm merespon rangsangan yang masuk. Itulah sebabnya anak tidak fokus.. tidk mau menolah saat dipanggil. Dll. Alasannya karena otak mengalami gangguan saat proses mengolah rangsangan yang masuk.

Saat blocking dilakukan rutin dan sudh berjalan beberpa kali.. durasi anak tenang dan tidak meronta akan lebh cept dari pada seblmnya..
Bukan karena energi anak habis terkuras ya bunda… hal ini disebabkan anak merasa nyaman diberikan waktu untk belajar mengolah respon yang masuk keotak”😀 So.. jgn takut ya bunda.. saat awal2 anak diblocking… Sebagi ortu pasti kawatir deh liht anak ditutup mata … telinga dan badan didekap gitu.. tpi percya deh.. manfaatnya besar bgt untk anak… Setelah serangkaian blocking.. anak akan lebh tenang.. lebh mudah diatur.. lebh fokus.. lebh berkonsentrasi… Dan perlu bunda tau.. ini tidk menyebabkan trauma koq.. Saat anak menangis menolak masuk ke ruaNg terapi.. bukan karna anak trauma.. tpi anak memang merasa tidk nyaman pada awalnya. Ini diperlukan pendektan dan pemahaman yang diberikan ortu dan terapis kepdA anak.

Selmat berprogres bersama fisiocare anak2 hebat..

Tahapan Perkembangan Bahasa dan Bicara Anak

Berikut ini merupakan tahapan perkembangan bahasa dan bicara anak, ya moms… kira – kira ananda sudh sampai tahapan mana moms???. Silahkan tetap pantau tumbuh kemnbang anak anda dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan kami di Fisio Care “Optimalisasi dan Rehabilitasi Tumbuh Kembang Anak”.

Reservasi : 0812-8064-8394

Layanan BABY GYM

Hay moms… Baby Gym atau senam bayi di “Fisiocare purwokerto” merupakan salah satu treatment untuk menstimulasi tahapan motorik bayi mulai usia 0 bulan hingga anak mampu berjalan dengan sempurna. Tentunya setiap tahapan usia akan mendapatkan stimulasi dan latihan yang berbeda-beda moms.. disesuaikan dengan kemampuan dan usia bayi. Beberpa contoh program latihan baby gym di anak usia 0 – 3 bulan : latihan mengangkt kepala, penguatan leher, latihan koordinasi kedua tangan untk mengapai mainan, dll. Mash banyak lagi moms jenis latihan yang akan kami suguhkan untuk buah hati tercinta.

Beberapa persiapan yang harus moms lakukan sebelum treatment ini adalah

  1. Pastikan anak dalam kondisi fit tidak sedang demam, batuk / pilek akut, diare, dan berbagai kondisi yang membuat anak menjadi tidak nyaman saat latihan.
  2. Pastikan anak dalam kondisi tidak lapar dan tidak kekenyangan y moms.. +- 15 – 30 menit setelah makan.
  3. pastikan anak dalam mood yang baik moms.. karena kalo ada sedang badmood pasti tidak nyaman juga untk si kecil.
  4. gunakan pakaian kaos dan laging yang tidak ketak y moms..
  5. siapkan mainan kesukaan atau makanan ringan kesukaan sikecil untuk memberi semngt si kecil saat latihan.

selamat mencoba baby gym….

Bahaya Gadget Bagi Anak

Memang penggunaan gadget pada anak memberikan beberapa manfaat positif. Paling tidak sejak awal anak sudah sadar teknologi. Sehingga anak akan mudah menyerap perkembangan teknologi saat usia sekolah maupun remaja. Selain itu anak juga jadi betah di rumah yang artinya menguntungkan ibunya untuk beraktifitas.

Namun, asosiasi dokter anak di Amerika Serikat dan Kanada menekankan, anak usia 0-2 tahun sebaiknya sama sekali tidak boleh terpapar gadget. Sementara anak 3-5 tahun dibatasi satu jam per hari dan dua jam untuk anak 6-18 tahun. Tapi faktanya, anak-anak justru menggunakan gadget 4-5 kali lebih banyak dari jumlah yang direkomendasikan.

Bahkan, penggunaan ponsel pintar, tablet, dan peranti game elektronik sudah dimulai sejak usia sangat dini. Dokter anak asal Amerika Serikat Cris Rowan mengatakan, perlu ada larangan untuk penggunaan gadget pada usia terlalu dini, yakni anak di bawah 12 tahun.

So moms, hati-hati ya dalam memberikan gadget pada si kecil. Alasannya, sudah banyak penelitian yang membuktikan dampak negatif gadget pada mereka. Simak 10 fakta pemakaian gadget pada anak berikut ini moms:

1. Defisit perhatian

Anak usia 0-2 tahun, pertumbuhan otaknya memasuki masa yang paling cepat dan terus berkembang hingga usia 21 tahun. Stimulasi lingkungan sangat penting untuk memicu perkembangan otak, termasuk dari gadget. Hanya saja, stimulasi yang berasal dari gadget diketahui berhubungan dengan defisit perhatian, gangguan kognitif, kesulitan belajar, impulsif, dan kurangnya kemampuan mengendalikan diri.

2. Hambatan perkembangan

Saat menggunakan gadget, anak cenderung kurang bergerak, yang berdampak pada hambatan perkembangan. Satu dari tiga anak yang masuk sekolah cenderung mengalami hambatan perkembangan sehingga berdampak buruk pada kemampuan berbahasa dan prestasi di sekolah.

3. Obesitas

Penggunaan gadget yang berlebihan diketahui bisa meningkatkan risiko obesitas. Anak-anak yang diperbolehkan menggunakan gadget di kamarnya mengalami peningkatan risiko obesitas sebanyak 30 persen. Padahal, diketahui bahwa obesitas pada anak meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung, sehingga menurunkan angka harapan hidup.

4. Gangguan tidur

Tidak semua orangtua mengawasi anaknya saat menggunakan gadget, sehingga kebanyakan anak  mengoperasikan gadget di kamar tidurnya. Sebuah studi menemukan, 75 persen anak-anak usia 9-10 tahun yang menggunakan gadget di kamar tidur mengalami gangguan tidur yang berdampak pada penurunan prestasi belajar mereka.

5. Gangguan mental

Sejumlah studi menyimpulkan, penggunaan gadget yang berlebihan merupakan faktor penyebab meningkatnya laju depresi, kecemasan, autisme, gangguan bipolar, dan gangguan perilaku pada anak.

6. Agresif

Anak-anak yang terpapar tayangan kekerasan di gadged berisiko untuk menjadi agresif. Apalagi, saat ini banyak video game ataupun tayangan yang berisi pembunuhan, pemerkosaan, penganiayaan, dan kekerasan-kekerasan lainnya.

7. Penurunan konsentrasi

Konten media dengan kecepatan tinggi berpengaruh dalam meningkatkan risiko defisit perhatian, sekaligus penurunan daya konsentrasi dan ingatan. Pasalnya, bagian otak yang berperan dalam melakukan hal itu cenderung menyusut.

8. Adiksi/kecanduan

Kebiasaan bermain gadget membuat anak merasa nyaman dengan gadgetnya dibanding berinteraksi dengan orangtuanya. Padahal, hal itu memicu adiksi sehingga mereka seakan tak bisa hidup tanpa gadget mereka. Sehari tanpa gadget, anak akan merasa kebingungan dan mati gaya.

9. Radiasi

WHO mengkategorikan ponsel dalam risiko 2B karena radiasi yang dikeluarkannya. Apalagi, anak-anak lebih sensitif terhadap radiasi karena otak dan sistem imun yang masih berkembang sehingga risiko mengalami masalah dari radiasi gadget lebih besar dari orang dewasa.

10. Tidak efektif mendidik

Sebuah penelitian membuktikan, edukasi yang berasal dari gadget tidak akan lama bertahan dalam ingatan anak-anak. Dengan demikian, pendekatan pendidikan melalui gadget tidak akan berkelanjutan bagi mereka.

Dampingi anak

Nah moms, jangan sampai si kecil terkena dampak negatif gadget ya! Karena teknologi memang seperti pisau bermata dua. Di satu sisi membawa manfaat, tapi di sisi lain jika tak digunakan secara bijak,  bisa mendatangkan mudharat.

Tugas kita sebagai orang tua adalah sejak awal menjadikan teknologi itu sahabat yang ramah dan baik bagi anak-anak kita. 
Selanjutnya, untuk anak yang sudah diperkenankan menggunakan gadget, orang tua harus memainkan peran sebagai pengawas. Untuk mencegah kecanduan, anak-anak harus diberi batas waktu berapa lama harus menggunakan gadget setiap harinya.

Untuk anak yang gemar bermain game, hindari menginstal aplikasi games yang mengandung unsur kekerasan. Karena apa yang dimainkan anak pada game tersebut diserap oleh anak dan cenderung akan dipraktekkan di dalam kehidupan nyata.

Anak juga tidak boleh dibiarkan begitu saja mengakses aplikasi-aplikasi gadget sesukanya. Filterlah aplikasi-aplikasi yang akan diakses oleh anak. Dampingi anak jika harus menjelajah internet, agar anak tidak sampai menelusuri situs bertema pornografi atau kekerasan. Intinya, cerdas dan bijak dalam memberikan anak gadget ya moms!