MENGENAL APA ITU “CEREBRAL PALSY” ?

Shared of Information
  1. Definisi

Cerebral palsy merupakan gangguan gerak dan postur yang muncul pada janin dan anak usia dini bersifat non progresif dan menyebabkan terbatasnya aktivitas. Pada umumya anak CP sering disertai dengan gangguan motorik, gangguan sensasi, persepsi, kognisi, komunikasi, perilaku, epilepsi, dan masalah muskuloskeletal.

Time frame cedera otak pada CP jika kerusakan otak muncul selama salah satu periode berikut: (1) Periode Prenatal – konsepsi awal persalinan (2) Periode Perinatal – 28 minggu intrauterine sampai 7 hari (3) Periode Pasca Kelahiran – dua pertama (dan beberapa mengatakan lima) tahun kehidupan. Setelah usia 5 tahun lebih mengenai stroke atau cedera otak traumatis.

  • Etiologi dan Faktor Risiko

Etiologi CP sangat beragam dan multifaktorial. Penyebabnya bisa terjadi karena bawaan, genetik, inflamasi, infeksi, anoxic, trauma dan metabolisme. Berikut merupakan faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya CP :

  1. Prenatal
  2. Riwayat kejang pada ibu
  3. Hipertiroid
  4. Perdarahan pada trimester ketiga
  5. Serviks tidak kompeten
  6. Toksemia dan eklampsia
  7. Konsumsi obat dan penyalahgunaan obat seperti alkohol, kokain dan lain-lain
  8. Trauma atau cedera
  9. Kehamilan kembar
  10. Insufisiensi plasenta
  11. Infeksi (TORCH) dan sifilis

Infeksi berupa Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV), Herpes Simplex dan sifilis. CMV adalah virus yang paling sering terlibat dalam kerusakan otak selama kehamilan

  • Perinatal
  • Proses persalinan yang lama dan sulit
  • Prematur
  • Berat badan lahir kurang dari 2500 gram
  • Ketuban pecah dini
  • Perdarahan vagina saat masuk proses persalinan
  • Bradikardi
  • Hipoksia
  • Penyebab terbanyak ditemukan dalam masa perinatal ialah cedera
  • otak. Keadaan inilah yang menyebabkan terjadinya anoksia. Hal ini
  • terdapat pada keadaan presentasi bayi abnormal, disproporsi sefalo–
  • servik, partus lama, infeksi plasenta, partus menggunakan alat
  • tertentu dan lahir dengan proses caesar. (Mardiani, 2006)
  • Asfiksia
  • Hiperbilirubin
  • Menigitis purulenta
  • Kelahiran sungsang
  • Postnatal
  • Infeksi: meningitis, enchepalitis, trauma seperti tenggelam
  • Trauma kepala: hematom subdural
  • Luka parut pada otak pasca operasi kepala
  • Malnutrisi
  • Kejang pada anak
  • Keracunan logam berat
  • Klasifikasi CP

CP diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu CP Spastik, CP Dyskinesia dan CP Ataxia. CP spastik merupakan kerusakan otak yang terjadi pada cerebral motor  cortex, sehingga seseorang dengan CP spastik mengalami gangguan distribusi  tonus otot. Terdapat tiga jenis CP spastik, yaitu spastik diplegi (spastisitas pada ekstremitas bawah dan sedikit pada ekstremitas atas), spastik hemiplegi (spastisitas pada salah satu sisi tubuh) dan spastik quadriplegi (spastisitas pada seluruh ekstremitas) (Aker & Anderson 2007).

  1. SPASTISITAS

     Spastisitas didefinisikan sebagai peningkatan ketahanan fisiologis otot terhadap gerakan pasif. Ini adalah bagian dari sindrom neuron motorik atas yang ditandai dengan hiperrefleksia, klonus, respons ekstensor plantar, dan refleks primitif. CP Spastik adalah bentuk paling umum dari Cerebral Palsy. Sekitar 80% sampai 90% anak dengan CP mengalami Spastic. CP Spastik ditandai oleh setidaknya dua dari gejala berikut, yang mungkin unilateral (hemiplegia) atau bilateral:

  • Pola postur dan / atau gerakan yang tidak normal
  • Peningkatan tonus (tidak harus terus-menerus)
  • Refleks patologis (tanda hyperreflexia atau piramidal misalnya respon Babinski)

Klasifikasi Anatomi

Klasifikasi anatomi adalah sebagai berikut:

  • Unilateral      : Satu sisi tubuh terpengaruh
  • Bilateral         : Kedua sisi tubuh terpengaruh
  • CP spastic     : digunakan untuk membedakan antara quadriplegia, diplegia dan hemiplegia. CP Spastic terjadi bilateral atau unilateral.
  • CP Dyskinetik dan CP Ataxia: selalu melibatkan seluruh tubuh (bilateral).
  1. Hemiplegi (Unilateral)

Satu sisi tubuh yang terkena dengan ekstremitas atas umumnya lebih terpengaruh daripada bagian bawah. Gangguan kejang, defisit bidang visual, agnosia taktil, dan kehilangan proprioseptif mungkin terjadi. Dua puluh persen anak dengan CP Spastik mengalami hemiplegia. Lesi fokal traumatis, vaskular, atau infeksi adalah penyebabnya dalam banyak kasus.

  • Diplegi (Bilateral)

Ekstremitas bawah lebih terlibat dan lengan sedikit terlibat. Kecerdasan biasanya normal dan epilepsi lebih jarang. Lima puluh persen anak-anak dengan Spastic CP mengalami diplegia. Riwayat prematur biasa terjadi. Diplegia menjadi lebih umum karena lebih banyak bayi dengan berat lahir rendah bertahan hidup.

  • Quadriplegi (Bilateral)

Keempat ekstremitas serta batang tubuh dan otot yang mengontrol mulut, lidah dan faring terlibat. Tiga puluh persen anak dengan Spastic CP mengalami quadriplegia. Keterlibatan ekstremitas bawah yang lebih serius sering terjadi pada bayi prematur. Beberapa memiliki ensefalopati iskemik hipoksia perinatal.

  • CP Dyskinetik

Gerakan abnormal yang terjadi saat anak memulai gerakan disebut Diskinesia. Disartria, Disfagia dan air liur menyertai masalah pergerakan. Perkembangan intelektual umumnya normal, betapapun parahnya disartria membuat komunikasi menjadi sulit dan membuat orang luar berpikir bahwa anak tersebut memiliki gangguan intelektual. Disfungsi pendengaran sensorineural juga mengganggu komunikasi. CP diskinetik menyumbang sekitar 10% sampai 15% dari semua kasus CP. Hiperbilirubinemia atau anoksia berat menyebabkan disfungsi ganglia basal dan menyebabkan kelumpuhan serebral diskinetik.

Cerebral Palsy diskinetik ditandai dengan gejala berikut:

  • Pola postur dan / atau gerakan yang tidak normaL
  • Gerakan yang tidak disengaja, tidak terkendali, berulang, kadang-kadang stereotip dari bagian tubuh yang terkena

Cerebral Palsy diskinetik dapat berupa:

  • Dystonic CP, didominasi oleh hipokinesia dan hipertonia
  • Choreoathetotic CP, didominasi oleh hiperkinesia dan hipotonia
  • CP Ataxia

Ataksia adalah hilangnya keseimbangan, koordinasi, dan kontrol motorik halus. Anak-anak ataksis tidak dapat mengoordinasikan gerakan mereka. Mereka hipotonik selama 2 tahun pertama kehidupan. Tonus otot menjadi normal dan ataksia menjadi jelas pada usia 2 sampai 3 tahun. Anak-anak yang bisa berjalan memiliki gaya berjalan yang lebar dan tremor intensi ringan (Dismetria). Ketangkasan dan kontrol motorik halus buruk. Ataksia dikaitkan dengan lesi serebelar. Ataksia sering dikombinasikan dengan spastik diplegia. Kebanyakan anak ataksia bisa berjalan tetapi beberapa membutuhkan alat bantu jalan.

CP Ataxic ditandai dengan gejala-gejala berikut:

  • Pola postur dan / atau gerakan yang tidak normal
  • Kehilangan koordinasi otot yang teratur, sehingga gerakan dilakukan dengan kekuatan, ritme, dan ketepatan yang tidak normal
  1. CP campuran

Anak-anak dengan jenis CP campuran biasanya mengalami spastisitas ringan, distonia, dan / atau gerakan athetoid. Ataksia mungkin merupakan salah satu komponen dari disfungsi motorik pada anak-anak dalam kelompok ini. Ataksia dan spastisitas sering terjadi bersamaan. Diplegia ataksik spastic adalah jenis campuran umum yang sering dikaitkan dengan hidrosefalus.

Masalah yang Sering Terjadi pada Anak-anak dengan CP

Perhatikan gambar otak berikut untuk memahami hubungan antara lokasi kerusakan dan gejalanya.

Intervensi dengan Cerebral Palsy

Tujuan dan jenis intervensi unik untuk setiap anak dengan Cerebral Palsy karena kebutuhan mereka berbeda-beda tergantung pada tingkat kecacatan. Tabel ini memberikan gambaran yang bagus tentang tujuan pengobatan / intervensi untuk setiap tingkat kecacatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *