Pentingnya Kontak Mata

Shared of Information

Komunikasi menjadi faktor utama untuk berlangsungnya hidup manusia. Manusia adalah makhluk sosial, sehingga manusia perlu berinteraksi kepada manusia lainnya. Komunikasi yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari meliputi komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi verbal adalah proses penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Sedangkan komunikasi non verbal adalah proses penyampaian pesan dalam bentuk bahasa isyarat yang biasanya berupa bahasa tubuh atau gestur tubuh, ekspresi wajah, kontak mata, dan lainnya. 

Kontak mata (eye contact) merupakan kejadian ketika dua orang melihat mata satu sama lain pada saat yang sama. Kontak mata merupakan salah satu bentuk komunikasi nonverbal yang disebut okulesik dan memiliki pengaruh yang besar dalam perilaku sosial. Sebagian ilmuwan menegaskan bahwa anak-anak sering merespon ke mata ibu mereka sejak lahir, dan bayi-bayi umumnya tersenyum secara naluriah kepada titik hitam menganggapnya mata, hingga umur enam minggu, sebuah penelitian tahun 1985 yang diterbitkan di Journal of Experimental Child Psychology menunjukkan bahwa “bayi 3-bulan relatif tidak sensitif dalam menjadi objek penglihatan orang lain”. Sebuah penelitian 1996 di Kanada menemukan bahwa senyum pada bayi 3 hingga 6 bulan berkurang jika kontak mata dengan orang dewasa dihentikan. Sebuah penelitian 2004 di Britania dalam Journal of Cognitive Neuroscience menemukan bahwa pengenalan wajah oleh bayi difasilitasi oleh tatapan mata langsung. Penelitian lainnya pada 2005 dan 2002 mengkonfirmasikan bahwa tatapan mata dari orang-orang dewasa memengaruhi tatapan mata dari bayi. Selain sarana melakukan komunikasi non verbal, kontak mata juga berfungsi untuk menunjukkan rasa percaya diri, menunjukkan kebohongan, menunjukkan rasa ketertarikan, menunjukkan ekspresi, tanda dari sifat suatu hubungan, menunjukkan rasa menghargai, dan menjaga umpan balik.

Kontak mata bagi anak sangatlah penting, berbicara mengenai anak berkebutuhan khusus banyak dari ABK memiliki kontak mata yang buruk. Pada piramida pembelajaran visual amatlah sangat penting sebelum anak mampu melakukan aktifitas lain atau mampu dalam memenuhi aspek lain sebagai syarat ABK mampu mandiri dalam hal apapun. Dengan melakukan terapi secara rutin ABK diharapkan mampu melatih kontak matanya. Ada banyak cara menstimulus kontak mata pada anak berkebutuhan khusus diantaranya:

1. Duduk dengan posisi table top secara berhadapan.

Duduklah berhadapan dengan anak usahakan berhdapan lalu pegang pelipis mata anak. Pandang anak selama beberapa detik. Usahakan tatapan mata anak anda tetap berada dalam kuncian anda. Apabila tatapan mata anak anda hilang dari mata anda maka cari dan ikuti tatapan mata anak, pertahankan dan usahakan tetap fokus.

2. Gunakan benda yang disukai anak

Terapis, ayah, atau bunda dapat menggunakan benda berupa makanan atau apapun yang disukai anak. Panggil nama anak lalu letakkan benda tersebut di tengah mata atau di antara kedua mata anak. Tahan benda tersebut selama beberapa detik sesuai kemampuan anak. Berikan reward setiap anak mampu meningkatkan waktu atau durasi dalam menjaga kontak matanya.

3. Bermain permainan puzzle atau menara donat

Permainan puzzle atau menara donat merupakan salah satu cara meningkatkan kontak mata anak. Lakukan aktifitas tersebut dengan posisi di atas meja bantu anak untuk melakukan aktifitas tersebut. Arahkan tangan anak untuk memasang permainan tersebut apabila anak masih kesusahan mempertahankan kontak matanya. Berikan stimulus berupa sentuhan pada pipi atau hidung apabila anak kesusahan mempertahankan atau memasang permainan tersebut. Usahakan anak satu permainan dari awal hingga akhir

4. Stimulasi dengan bunyi-bunyian atau lagu kesukaan anak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *